Pujian Di Matteo untuk Fernando Torres

Roberto Di Matteo memuji penampilan gemilang Fernando Torres saat Chelsea mengalahkan Newcastle 2-0 di Stamford Bridge. Dalam pertandingan tersebut Baca Lagi ...

Ganti Motor Rugikan Pedrosa

Brno - Dani Pedrosa terpaksa melakukan pergantian motor di tengah-tengah sesi kualifikasi MotoGP Ceko. Pergantian ini ternyata merugikan Pedrosa Baca Lagi ...

Rossi: Ducati Lebih Cepat & Lebih Kompetitif

Brno - Hasil kualifikasi MotoGP Ceko cukup memuaskan untuk Valentino Rossi. Rossi menilai motor Ducatinya sudah lebih cepat dan lebih kompetitif daripada Baca Lagi ...

Rooney absen sebulan akibat cedera

Dia cedera saat memblokir sebuah tendangan bebas dan pemain Fulham Hugo Rodallega mendarat di paha pemain tim nasional Inggris tersebut. Rooney kemudian Baca Lagi ...

Klub Ini Disponsori Dua Rumah Bordil

LARISSA - Krisis ekonomi yang melanda Yunani mengancam kelangsungan "hidup" klub sepak bola di "Negeri Seribu Dewa" tersebut. Segala cara pun ditempuh Baca Lagi ...

Selasa, 22 November 2011

Dua Suporter Tewas, Rahmad: Malaysia Lebih Siap Adu Penalti, Maaf Saya Gagal.

Selasa, 22 November 2011 | 03:30 WIB

Rahmad: Malaysia Lebih Siap Adu Penalti

JAKARTA
- Tim Nasional U-23 Indonesia secara menyakitkan takluk 3-4 lewat adu penalti dari timnas U-23 Malaysia dalam laga final SEA Games cabang sepak bola, di Gelora Bung Karno, Senin (21/11/2011). Mimpi untuk meraih emas pertama sejak tahun 1991 sirna sudah.

Babak penalti dilakukan karena laga berakhir 1-1 sampai akhir babak tambahan. Bek Gunawan Dwi Cahyo menjadi algojo pertama
yang gagal mengeksekusi penalti. Bola yang ditembakkannya membentur tiang gawang.

Peluang Timnas U-23 kembali terbuka setelah kiper Kurnia Meiga menggagalkan sepakan penalti Ahmad Fakhri. Namun, kabut kelam kembali menaungi Egi Melgiansyah dkk setelah Ferdinand Sinaga gagal menyelesaikan tugasnya. Eksekusinya digagalkan oleh Che Mat Khairul Fahmi.

Harapan Indonesia pun pupus saat pemain kelima Malaysia, Bakhtiar Baddrol, berhasil menaklukkan Kurnia Meiga.

"Sebelum adu penalti sebenarnya kita sudah siap. Namun, setelah melakukan adu penalti, Malaysia terlihat lebih siap. Beberapa pemain mereka juga sudah berpengalaman, seperti kiper mereka," ujar Pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan, dalam konferensi pers setelah laga.

"Sementara ada beberapa pemain kita yang tidak siap. Makanya, beberapa dari mereka terpaksa saya dorong untuk mengambil eksekusi penalti," lanjutnya.

Rahmad membantah ketidaksiapan timnya ini karena mereka memang tidak punya waktu mempersiapkan diri untuk menjalani adu penalti. Timnas U-23, katanya, sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi ini, bahkan sebelum semifinal.

"Tetapi, belum tentu juga kami bisa menang. Karena di pertandingan besar, (yang diperlukan) bukan hanya skill, tetapi juga mental," tuturnya.

Rahmad kemudian menyampaikan permohonan maaf karena gagal memenuhi harapan masyarakat Indonesia. "Ini yang bisa saya persembahkan," tukasnya.

Rahmad Darmawan: Maaf, Saya Gagal Jalankan Tugas

JAKARTA - Rahmad Darmawan selaku pelatih timnas U-23 mengakui bahwa dirinya telah gagal membimbing Titus Bonai cs untuk menjadi juara SEA Games XXVI menyusul kekalahan menyakitkan atas Malaysia melalui tendangan adu penalti.

"Saya dapat tugas dengan target medali emas. Dan apapun alasannya saya gagal mencapai target itu," ujar RD usai pertandingan, Senin (21/11/2011).

Tanpa bersikap sungkan, ia mengakui bahwa Indonesia memiliki kekurangan dibanding Malaysia dari segi mental. Dan itu merupakan tanggungjawab RD sebagai pelatih tanpa harus mencari kambing hitam atas kekalahan tersebut.

Ia pun dengan terbuka meminta permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia yang memberikan dukungan penuh kepada timnas U-23 dengan harapan bisa meraih emas yang telah hilang selama kurun waktu 20 tahun. Pasalnya, terakhir kali Indonesia mendapat emas di SEA Games pada tahun 1991 di Filipina.

"Saya mohon maaf kepada masyakarat Indonesia karena tidak bisa merealisasikan emas. Ini yang hanya bisa saya persembahkan," tukasnya

Pelatih Malaysia Sesalkan Tewasnya Dua Suporter

Pelatih timnas U-23 Malaysia, Ong Kim Swee, sangat ikut prihatin atas meninggalnya dua suporter Indonesia. Ia juga menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut. Suporter, katanya, justru datang untuk menikmati pertandingan bukan mendapatkan musibah.

"Ini yang sangat disesalkan. Padahal, suporter datang untuk menyaksikan hiburan yang kita tampilkan. Tentu saja saya dan tim turut berduka cita dan mengucapkan takziyah. Kami berharap kepada yang ditimpa musibah dapat menerima dengan lapang dada," ujar Kim Swee kepada wartawan seusai melakukan konferensi pers.

Peristiwa tragis memang mengiringi partai final cabang sepak bola SEA Games XXVI yang mempertemukan tim nasional U-23 Indonesia melawan Malaysia, Senin (21/11/2011). Dua suporter harus menghembuskan nafas terakhirnya saat hendak memberikan dukungan kepada Egi Melgiansyah dkk.

Salah satu korban bernama Reno Alvino (21), warga Cililitan, Jakarta Timur. Reno Alvino adalah additional player Band DOT. Sementara satu korban lainnya belum diketahui identitasnya. Keduanya meninggal saat terjadi kericuhan di sektor 7 sekitar pukul 19.00.

sumber : kompas, tribun

Berita Terkait



Tidak ada komentar:

Posting Komentar