PARMA - Langkah Inter Milan untuk meraih scudetto semakin berat. Bertandang ke Parma dalam lanjutan
Liga Serie-A, Sabtu atau Minggu (17/4/2011) dini hari WIB, Inter dipaksa menyerah 0-2.
Kekalahan ini membuat "La Beneamata" makin jauh dari scudetto. Sebaliknya, saingan utamanya, AC Milan, makin dekat dengan gelar juara.
Inter terpaku di peringkat ketiga dengan mengoleksi 63 angka atau terpaut delapan poin dari AC Milan di puncak klasemen. Sebab, pada saat yang sama, Milan meraih kemenangan 3-0 atas Sampdoria. Saingan terberat Milan dalam lima pertandingan terakhir pun tinggal Napoli yang akan menjamu Udinese. Di peringkat kedua, Napoli mengumpulkan nilai 65.
Pada pertandingan itu, Inter sebetulnya memperagakan permainan cepat semenjak menit-menit awal. Dalam sepuluh menit pertama saja, "La Beneamata" memiliki dua peluang emas lewat sepakan Samuel Eto'o dan Dejan Stankovic. Sayang, Inter dipaksa gigit jari setelah tembakan kedua pemain tersebut berhasil dimentahkan oleh kiper Parma, Antonio Mirante.
Pada menit ke-23, Stankovic nyaris kembali menggetarkan gawang tuan rumah melalui tendangan bebas. Sial bagi Inter, tendangan bolanya masih membentur mistar gawang.
Di saat usahanya belum membuahkan hasil, Inter justru kebobolan. Pada menit ke-35, seusai memaksimalkan umpan Francesco Modesto, Sebastian Gionvinco melepaskan tembakan keras yang bersarang ke tengah gawang Julio Cesar. Gol tersebut bertahan hingga turun minum.
Tidak ingin kehilangan poin penuh, Pelatih Inter, Leonardo, mengganti Pazzini dengan Diego Milito pada menit ke-62. Masuknya Milito sedikit-banyak mengangkat moral Esteban Cambiasso dan kawan-kawan. Mereka terus mengontrol permainan. Namun, solidnya lini pertahanan tuan rumah memaksa Inter gagal memanfaatkan sejumlah peluang.
Kondisi ini membuat Leonardo kembali mengubah strategi timnya. Mantan Pelatih AC Milan itu akhirnya menggunakan tiga penyerang dengan mengganti gelandang Houssine Kharja dengan Goran Pandev.
Namun, usaha Leo membawa timnya lepas dari kekalahan akhirnya benar-benar sirna. Julio Cesar kembali dipaksa memungut bola di gawangnya sendiri oleh tembakan keras Amauri pada menit ke-85. Gol Amauri ini pun sekaligus memateraikan kemenangan Parma 2-0.
Susunan Pemain
Parma: Antonio Mirante; Alessandro Lucarelli, Gabriel Paletta, Massimo Gobbi, Cristian Zaccardo; Blerim Dzemaili, Francesco Modesto, Stefano Morrone, Carvalho De Oliveira Amauri, Antonio Candreva (Francesco Valiani 65), Sebastian Giovinco
Inter Milan: Júlio César; Andrea Ranocchia, Lúcio, Cristian Chivu, Yuto Nagatomo; Esteban Cambiasso, Houssine Kharja (Goran Pandev 77), Dejan Stankovic, Javier Zanetti, Samuel Eto'o, Giampaolo Pazzini (Diego Milito 61)

Kekalahan ini membuat "La Beneamata" makin jauh dari scudetto. Sebaliknya, saingan utamanya, AC Milan, makin dekat dengan gelar juara.
Inter terpaku di peringkat ketiga dengan mengoleksi 63 angka atau terpaut delapan poin dari AC Milan di puncak klasemen. Sebab, pada saat yang sama, Milan meraih kemenangan 3-0 atas Sampdoria. Saingan terberat Milan dalam lima pertandingan terakhir pun tinggal Napoli yang akan menjamu Udinese. Di peringkat kedua, Napoli mengumpulkan nilai 65.
Pada pertandingan itu, Inter sebetulnya memperagakan permainan cepat semenjak menit-menit awal. Dalam sepuluh menit pertama saja, "La Beneamata" memiliki dua peluang emas lewat sepakan Samuel Eto'o dan Dejan Stankovic. Sayang, Inter dipaksa gigit jari setelah tembakan kedua pemain tersebut berhasil dimentahkan oleh kiper Parma, Antonio Mirante.
Pada menit ke-23, Stankovic nyaris kembali menggetarkan gawang tuan rumah melalui tendangan bebas. Sial bagi Inter, tendangan bolanya masih membentur mistar gawang.
Di saat usahanya belum membuahkan hasil, Inter justru kebobolan. Pada menit ke-35, seusai memaksimalkan umpan Francesco Modesto, Sebastian Gionvinco melepaskan tembakan keras yang bersarang ke tengah gawang Julio Cesar. Gol tersebut bertahan hingga turun minum.
Tidak ingin kehilangan poin penuh, Pelatih Inter, Leonardo, mengganti Pazzini dengan Diego Milito pada menit ke-62. Masuknya Milito sedikit-banyak mengangkat moral Esteban Cambiasso dan kawan-kawan. Mereka terus mengontrol permainan. Namun, solidnya lini pertahanan tuan rumah memaksa Inter gagal memanfaatkan sejumlah peluang.
Kondisi ini membuat Leonardo kembali mengubah strategi timnya. Mantan Pelatih AC Milan itu akhirnya menggunakan tiga penyerang dengan mengganti gelandang Houssine Kharja dengan Goran Pandev.
Namun, usaha Leo membawa timnya lepas dari kekalahan akhirnya benar-benar sirna. Julio Cesar kembali dipaksa memungut bola di gawangnya sendiri oleh tembakan keras Amauri pada menit ke-85. Gol Amauri ini pun sekaligus memateraikan kemenangan Parma 2-0.
Susunan Pemain
Parma: Antonio Mirante; Alessandro Lucarelli, Gabriel Paletta, Massimo Gobbi, Cristian Zaccardo; Blerim Dzemaili, Francesco Modesto, Stefano Morrone, Carvalho De Oliveira Amauri, Antonio Candreva (Francesco Valiani 65), Sebastian Giovinco
Inter Milan: Júlio César; Andrea Ranocchia, Lúcio, Cristian Chivu, Yuto Nagatomo; Esteban Cambiasso, Houssine Kharja (Goran Pandev 77), Dejan Stankovic, Javier Zanetti, Samuel Eto'o, Giampaolo Pazzini (Diego Milito 61)
sumber : kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar